JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AM Fatwa berharap pemerintah serius menangani gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Fatwa menduga penanganan NII lamban lantaran ada kepentingan tertentu terkait kasus ini. Jika Anda tidak memiliki detail yang akurat tentang
, maka Anda mungkin membuat pilihan yang buruk pada subjek. Jangan biarkan hal itu terjadi: terus membaca.
"Saya berharap itu jangan dipolitisasi, kalau diberantas karena ingin menghapuskan secara konsisten dokrin NII yang berbahaya karena bisa mengkafirkan orang lain, itu memang harus diberantas secara konsisten tapi jangan politisasi," kata Fatwa usai dialog di Gedung DPD, Jakarta, Rabu (27/4/2011). Menurut dia, politisasi penanganan NII membuat permasalahan tak kunjung tuntas. "Politisasi itu bisa menjadi lebel kecurigaan umat Islam karena tidak dipungkiri NII berada ditengah-tengah umat Islam didaerah Jawa," sambungnya. Fatwa sendiri melihat gerakan NII menyasar anak muda yang terpelajar. "Ideologi yang dipakai untuk pencuci otak bagi kaum muda dari berbagai macam institusi dan orang terpelajar muda yang sedang mencari jati diri," jelasnya.
(ful)
"Saya berharap itu jangan dipolitisasi, kalau diberantas karena ingin menghapuskan secara konsisten dokrin NII yang berbahaya karena bisa mengkafirkan orang lain, itu memang harus diberantas secara konsisten tapi jangan politisasi," kata Fatwa usai dialog di Gedung DPD, Jakarta, Rabu (27/4/2011). Menurut dia, politisasi penanganan NII membuat permasalahan tak kunjung tuntas. "Politisasi itu bisa menjadi lebel kecurigaan umat Islam karena tidak dipungkiri NII berada ditengah-tengah umat Islam didaerah Jawa," sambungnya. Fatwa sendiri melihat gerakan NII menyasar anak muda yang terpelajar. "Ideologi yang dipakai untuk pencuci otak bagi kaum muda dari berbagai macam institusi dan orang terpelajar muda yang sedang mencari jati diri," jelasnya.
(ful)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar