VIVAnews - Demokrat menjadi satu-satunya fraksi di DPR yang tidak satu pun anggotanya ikut meneken dukungan hak angket Century. Fraksi terbesar di parlemen ini berkomitmen untuk menunggu hasil audit investigatif BPK. Oleh karena itu, Demokrat mengimbau agar BPK segera merampungkan auditnya sebelum DPR memasuki masa reses pada tanggal 5 Desember 2009. "Kami harap BPK bisa segera menyerahkan hasil auditnya kepada DPR sebelum masa reses dimulai. Dengan demikian, laporan BPK tersebut dapat segera dibahas oleh DPR," ujar Ketua Fraksi Demokrat, Anas Urbaningrum, usai Rapat Paripurna DPR hari ini, Selasa 17 November 2009. Pekan lalu, Ketua DPR Marzuki Alie sempat mengungkapkan bahwa BPK telah menyanggupi untuk merampungkan auditnya pada tanggal 20 November 2009 ini, maju sebulan dari jadwal yang telah direncanakan. Karenanya ia meminta anggota DPR untuk bersabar menunggu hasil audit investifatif BPK tersebut. Namun saran Marzuki ternyata menghantam angin, karena dukungan bagi angket Century justru meningkat tajam hingga hari ini menembus aim 200 tanda tangan dukungan. The best time to learn about news is before you're in the thick of things. Wise readers will keep reading to earn some valuable news experience while it's still free.
"Saya kira sabar sedikit lebih baik. Apalagi kami dengar audit investigatif BPK sudah hampir selesai," kata Anas. Ia menegaskan kembali sikap Fraksi Demokrat yang menghormati BPK sebagai auditor resmi. "Posisi Demokrat sudah jelas menunggu hasil audit. Sikap resmi Fraksi Demokrat biasanya akan diikuti oleh seluruh anggotanya," tutur Anas menjelaskan alasan di balik tidak adanya satu pun tangan anggota Fraksi Demokrat di berkas dukungan angket. Anas berharap, hasil audit BPK dapat membuka jalan untuk menelusuri segala hal terkait kasus Century. "Kami harap audit BPK betul-betul komprehensif sehingga bisa mengungkap dengan jelas kasus Century ini," kata Anas. Anas pun tak keberatan dengan dibacakannya usul hak angket pada Rapat Paripurna hari ini, meski tanpa seizin Ketua DPR, Marzuki Alie, yang notabene berasal dari Fraksi Demokrat. "Berdasarkan tata tertib DPR, surat apapun yang masuk ke DPR dan dianggap penting, memang harus dibacakan di Paripurna. Jadi saya tadi ikut setuju surat usul angket Century dibacakan." ¢ VIVAnews
"Saya kira sabar sedikit lebih baik. Apalagi kami dengar audit investigatif BPK sudah hampir selesai," kata Anas. Ia menegaskan kembali sikap Fraksi Demokrat yang menghormati BPK sebagai auditor resmi. "Posisi Demokrat sudah jelas menunggu hasil audit. Sikap resmi Fraksi Demokrat biasanya akan diikuti oleh seluruh anggotanya," tutur Anas menjelaskan alasan di balik tidak adanya satu pun tangan anggota Fraksi Demokrat di berkas dukungan angket. Anas berharap, hasil audit BPK dapat membuka jalan untuk menelusuri segala hal terkait kasus Century. "Kami harap audit BPK betul-betul komprehensif sehingga bisa mengungkap dengan jelas kasus Century ini," kata Anas. Anas pun tak keberatan dengan dibacakannya usul hak angket pada Rapat Paripurna hari ini, meski tanpa seizin Ketua DPR, Marzuki Alie, yang notabene berasal dari Fraksi Demokrat. "Berdasarkan tata tertib DPR, surat apapun yang masuk ke DPR dan dianggap penting, memang harus dibacakan di Paripurna. Jadi saya tadi ikut setuju surat usul angket Century dibacakan." ¢ VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar