VIVAnews " Siang tadi, fungsionaris PAN, Hamid Husein, mengungkap hasil keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap bahwa AD/ART partai yang digunakan sekarang ini cacat hukum. Hamid mengatakan AD/ART PAN periode 2005-2010 ini tidak sesuai dengan hasil mandat Kongres 2005 Semarang. Karena itu, dia meminta agar putusan PN Jakarta Selatan itu dijalankan dan AD/ART partai dikembalikan ke hasil kongres. Menanggapi desakan ini, Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir, tidak menjelaskan secara panjang lebar. Dia hanya menjawab singkat, œTanyakan kepada rumput yang bergoyang. See how much you can learn about news when you take a little time to read a well-researched article? Don't miss out on the rest of this great information.
Dalam konferensi pers tadi Hamid menjelaskan bagaimana AD/ART PAN sekarang ini sampai dia katakan palsu. Sebab, AD/ART itu telah diubah substansinya oleh DPP. Dia mengatakan di PAN konsep awalnya ada posisi majelis pertimbangan partai, ada dewan pimpinan pusat, dan badan arbitrase. Badan arbitrase dengan DPP ini konsep kalau menurut Kongres Semarang posisinya setara seperti lembaga eksekutif dan yudikatif. œTapi, dengan pengubahan itu, badan arbitrase menjadi di bawah DPP. Laporan-laporan pengaduan yang mestinya penyelesaian bisa langsung ke badan arbitrase kini harus melewati DPP.
¢ VIVAnews
Dalam konferensi pers tadi Hamid menjelaskan bagaimana AD/ART PAN sekarang ini sampai dia katakan palsu. Sebab, AD/ART itu telah diubah substansinya oleh DPP. Dia mengatakan di PAN konsep awalnya ada posisi majelis pertimbangan partai, ada dewan pimpinan pusat, dan badan arbitrase. Badan arbitrase dengan DPP ini konsep kalau menurut Kongres Semarang posisinya setara seperti lembaga eksekutif dan yudikatif. œTapi, dengan pengubahan itu, badan arbitrase menjadi di bawah DPP. Laporan-laporan pengaduan yang mestinya penyelesaian bisa langsung ke badan arbitrase kini harus melewati DPP.
¢ VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar