SUKABUMI " Jenazah Lina Kurniawati, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Cipelang RT11/04, Desa Sudajaya Girang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, raib di Arab Saudi. Wanita berusia 29 tahun tersebut dikabarkan meninggal sejak April 2011. Kabar kematian Lina ini diperoleh keluarganya dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan PT Kemuning Bunga Sejati (KBS) yang telah memberangkatkan Lina sebagai TKW di Arab Saudi pada 2007. Bahkan perusahaan pengerah tenaga kerja tersebut mengaku jasad Lina Kurniawati siap untuk dipulangkan. Namun belakang ini diketahui, Kemenlu maupun KBS mengaku tidak mengetahui keberadaan jasad Lina. Anda tidak dapat mempertimbangkan semua yang anda hanya membaca untuk menjadi informasi penting tentang
. Tapi jangan heran jika Anda menemukan diri Anda mengingat dan menggunakan informasi ini sangat dalam beberapa hari mendatang.
Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Sudajaya Girang, Edi Juansyah, selaku kuasa keluarga Lina Kurniawati, mengaku sangat kebingungan atas ketidakjelasan jasad warganya. œAwalnya jenazah Lina siap dipulangkan, namun belakang ini dikabarkan jasad Lina tidak diketahui keberadaannya. Pihak keluarga sangat kebingungan sebab harus mencari ke mana, ujar Edi. Sementara itu Udin (46), ayah kandung Lina, mengaku kabar kematian putrinya itu diketahui setelah dia dan keluarganya kehilangan kontak sejak awal tahun 2011. Untuk memastikannya, pihak keluarga memutuskan untuk menghubungi majikan Lina di Arab Saudi. Kala itu, keluarga majikan menyebutkan jika Lina tengah mengalami sakit. œTapi majikannya tidak mau memberitahu kondisi Lina sesungguhnya. Karena itulah kami semakin khawatir. Tiba-tiba saja kami mendapat kabar jika Lina meninggal dunia dan jasadnya siap untuk dipulangkan. Tapi kenyataannya hingga kini jasad putri saya belum juga sampai, bahkan keberadaan jenazahnya pun tidak diketahui, ujar Udin. Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan mengaku belum mengetahui mengenai raibnya jenazah Lina di Arab Saudi. Kendati demikian Iwan akan segera melakukan upaya untuk kepentingan pemulangan jenazah Lina Kurniawati. œKami akan meminta klarifikasi terlebih dahulu kepada pemerintah pusat mengenai kabar hilangnya jasad Lina, tutur Iwan kepada wartawan.
(Toni Kamajaya/Koran SI/ram)
Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Sudajaya Girang, Edi Juansyah, selaku kuasa keluarga Lina Kurniawati, mengaku sangat kebingungan atas ketidakjelasan jasad warganya. œAwalnya jenazah Lina siap dipulangkan, namun belakang ini dikabarkan jasad Lina tidak diketahui keberadaannya. Pihak keluarga sangat kebingungan sebab harus mencari ke mana, ujar Edi. Sementara itu Udin (46), ayah kandung Lina, mengaku kabar kematian putrinya itu diketahui setelah dia dan keluarganya kehilangan kontak sejak awal tahun 2011. Untuk memastikannya, pihak keluarga memutuskan untuk menghubungi majikan Lina di Arab Saudi. Kala itu, keluarga majikan menyebutkan jika Lina tengah mengalami sakit. œTapi majikannya tidak mau memberitahu kondisi Lina sesungguhnya. Karena itulah kami semakin khawatir. Tiba-tiba saja kami mendapat kabar jika Lina meninggal dunia dan jasadnya siap untuk dipulangkan. Tapi kenyataannya hingga kini jasad putri saya belum juga sampai, bahkan keberadaan jenazahnya pun tidak diketahui, ujar Udin. Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan mengaku belum mengetahui mengenai raibnya jenazah Lina di Arab Saudi. Kendati demikian Iwan akan segera melakukan upaya untuk kepentingan pemulangan jenazah Lina Kurniawati. œKami akan meminta klarifikasi terlebih dahulu kepada pemerintah pusat mengenai kabar hilangnya jasad Lina, tutur Iwan kepada wartawan.
(Toni Kamajaya/Koran SI/ram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar