MAKHACHKALA - Sebanyak enam orang tewas dan 50 lainnya terluka akibat ledakan dari tiga mobil di Dagestan, yang terletak di Kaukasus Utara, Rusia. Mobil pertama diledakkan oleh sebuah bom di Kota Makhachkala pada Rabu pukul 19.30 waktu setempat dan menewaskan empat orang.
Sementara dua bom lainnya, diledakkan pada tengah malam dan menewaskan seorang polisi serta warga sipil. Televisi lokal Rusia memperlihatkan Puing-puing dari mobil tersebut bertebaran di jalanan dan dilumuri darah. Demikian seperti diberitakan Reuters, Kamis (22/9/2011). Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
Sekira 50 orang dikabarkan terluka akibat serangan tersebut. Serangan bom itu dilakukan oleh para pemberontak dan ditujukan ke kantor polisi lalu lintas dan juga Kementerian Dalam Negeri Rusia. Dagestan merupakan salah satu wilayah konstituen Federasi Rusia yang terletak di Kaukasus Utara. Wilayah ini merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya adalah umat Muslim. Para pemberontak berupaya untuk mendirikan negara Islam di sana. Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut pemberontakan ini sebagai ancaman paling serius di Rusia. Pemberontak di Dagestan juga bertanggung jawab dalam insiden pengeboman Bandara Domodedovo di Kota Moskow yang menewaskan 37 orang pada Januari lalu.(rhs)
Sementara dua bom lainnya, diledakkan pada tengah malam dan menewaskan seorang polisi serta warga sipil. Televisi lokal Rusia memperlihatkan Puing-puing dari mobil tersebut bertebaran di jalanan dan dilumuri darah. Demikian seperti diberitakan Reuters, Kamis (22/9/2011). Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
Sekira 50 orang dikabarkan terluka akibat serangan tersebut. Serangan bom itu dilakukan oleh para pemberontak dan ditujukan ke kantor polisi lalu lintas dan juga Kementerian Dalam Negeri Rusia. Dagestan merupakan salah satu wilayah konstituen Federasi Rusia yang terletak di Kaukasus Utara. Wilayah ini merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya adalah umat Muslim. Para pemberontak berupaya untuk mendirikan negara Islam di sana. Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut pemberontakan ini sebagai ancaman paling serius di Rusia. Pemberontak di Dagestan juga bertanggung jawab dalam insiden pengeboman Bandara Domodedovo di Kota Moskow yang menewaskan 37 orang pada Januari lalu.(rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar