JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menegaskan meskipun ada kemungkinan terjadinya deflasi pada Februari ini, tapi nilainya akan sangat rendah. Menurut Rusman, memang dimungkinkan terjadi deflasi Februari, namun nilainya tidak akan besar. Selain itu Rusman juga mengatakan masih ada kemungkinan untuk terjadinya inflasi namun tidak akan signifikan. Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.
"Jadi, kalau ada inflasi itu tipis, kalau ada deflasi juga tipis," ungkap Rusman kala ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (9/2/2011). Rusman melihat kemungkinan deflasi maupun inflasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa harga bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng dan keledai. "Sebab ada beberapa yang turun, tapi juga ada yang naik seperti minyak goreng dan kedelai," tambahnya. Meski demikian, dirinya berharap jika terjadi inflasi maka angkanya akan lebih rendah dari Januari dan ini tidak seperti yang terjadi pada kuartal I-2010. "Insya Allah begitu (lebih rendah dari Januari), tapi mudah-mudahan enggak seperti yang kita bayangan di kuartal I-2010 lah," tandasnya.(adn)(rhs)
"Jadi, kalau ada inflasi itu tipis, kalau ada deflasi juga tipis," ungkap Rusman kala ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (9/2/2011). Rusman melihat kemungkinan deflasi maupun inflasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa harga bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng dan keledai. "Sebab ada beberapa yang turun, tapi juga ada yang naik seperti minyak goreng dan kedelai," tambahnya. Meski demikian, dirinya berharap jika terjadi inflasi maka angkanya akan lebih rendah dari Januari dan ini tidak seperti yang terjadi pada kuartal I-2010. "Insya Allah begitu (lebih rendah dari Januari), tapi mudah-mudahan enggak seperti yang kita bayangan di kuartal I-2010 lah," tandasnya.(adn)(rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar