KAIRO - Organisasi pemerhati hak asasi manusia, Human Right Watch (HRW) menyebutkan, setidaknya 104 tewas dalam serangkaian demonstrasi antipemerintah di Libya. Jumlah tersebut didapat dari keterangan saksi mata dan pihak medis di beberapa kota di Libya. Peneliti kami di Libya telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya 104 orang tewas, ungkap seorang aktivis HRW, Porteous, seperti dikutip AFP, Minggu (20/2/2011). Those of you not familiar with the latest on mobil keluarga ideal terbaik indonesia now have at least a basic understanding. But there's more to come.
Seorang staf Rumah Sakit Al Jalal di Kota Benghazi mengatakan kepada HRW, mereka telah menerima 20 mayat pada Sabtu, 19 Februari malam. Selain itu ada 25 demonstran lain dirawat di rumah sakit itu dalam kondisi kritis. Sebagian besar yang luka mengalami luka tembak di kepala, leher, dan bahu, beber Porteous. Dia menambahkan, Pemerintah Libya telah memutus akses internet sejak Sabtu dan menyadap saluran telepon. Penyadapan itu dilakukan agar pemerintah bisa mengorek informasi perkembangan demonstrasi. Kami sangat perihatin dengan terputusnya komunikasi yang terjadi di Libya sejak kemarin. Bencana HAM sedang terjadi di sini, ujarnya.
(ton)
Seorang staf Rumah Sakit Al Jalal di Kota Benghazi mengatakan kepada HRW, mereka telah menerima 20 mayat pada Sabtu, 19 Februari malam. Selain itu ada 25 demonstran lain dirawat di rumah sakit itu dalam kondisi kritis. Sebagian besar yang luka mengalami luka tembak di kepala, leher, dan bahu, beber Porteous. Dia menambahkan, Pemerintah Libya telah memutus akses internet sejak Sabtu dan menyadap saluran telepon. Penyadapan itu dilakukan agar pemerintah bisa mengorek informasi perkembangan demonstrasi. Kami sangat perihatin dengan terputusnya komunikasi yang terjadi di Libya sejak kemarin. Bencana HAM sedang terjadi di sini, ujarnya.
(ton)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar