? Informasi dalam artikel di bawah ini berasal langsung dari para ahli baik informasi dengan pengetahuan khusus tentang
.
JAKARTA - Meskipun diproyeksikan masih belum akan menembus Rp8.500 per USD, namun pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan melanjutkan penguatan meskipun cukup terbatas. Analis Valas, Lana Soelistyaningsih menuturkan masih belum akan tembusnya rupiah ke level Rp8.500-an dikarenakan situasi perekonomian global membuat investor tidak mau mengambil risiko yang terlalu tinggi. Sehingga investor pun lebih nyaman untuk memegang uang dolar tunai dan cenderung untuk membeli Surat utang Negara (SUN) AS. "Untuk kali ini rupiah masih diperdagangkan dikisaran Rp8.800-Rp8.900 per USD," ungkap Lana kepada okezone, Jumat (30/9/20911). Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang
. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
Dia menambahkan, penguatan yang terjadi kemarin itu adalah penguatan artifisial dalam artian diakibatkan oleh adanya intervensi dari Bank Indoensia (BI). Disamping itu, mata uang negara Paman Sam tersebut yang cenderung likuid atau mudah diuangkan di mana saja karena mata uang dolar yang bisa dipakai di mana saja membuat dolar akhir-akhir ini menguat. Selain karena fluktuasinya baik pasar uang maupun pasar saham. Seperti diketahui, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), Kamis 29 September, rupiah berada di posisi Rp8.925 dibandingkan penutupan sebelumnya yang bertengger di Rp8.975 dengan kisaran perdagangan Rp8.880-Rp8.970 per USD. Dikutip dari yahoofinance, rupiah berada di kisaran Rp9.045 dengan kisaran perdagangan Rp9.005-Rp9.090 per USD. Adapun untuk zona Eropa, mata uang euro menguat terhadap USD dan berada pada level 1,3662 per USD dalam kisaran perdagangan 1,3520-1,3679 Euro per USD. (ade)
. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
Dia menambahkan, penguatan yang terjadi kemarin itu adalah penguatan artifisial dalam artian diakibatkan oleh adanya intervensi dari Bank Indoensia (BI). Disamping itu, mata uang negara Paman Sam tersebut yang cenderung likuid atau mudah diuangkan di mana saja karena mata uang dolar yang bisa dipakai di mana saja membuat dolar akhir-akhir ini menguat. Selain karena fluktuasinya baik pasar uang maupun pasar saham. Seperti diketahui, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), Kamis 29 September, rupiah berada di posisi Rp8.925 dibandingkan penutupan sebelumnya yang bertengger di Rp8.975 dengan kisaran perdagangan Rp8.880-Rp8.970 per USD. Dikutip dari yahoofinance, rupiah berada di kisaran Rp9.045 dengan kisaran perdagangan Rp9.005-Rp9.090 per USD. Adapun untuk zona Eropa, mata uang euro menguat terhadap USD dan berada pada level 1,3662 per USD dalam kisaran perdagangan 1,3520-1,3679 Euro per USD. (ade)
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar