DEPOK- Banyak kalangan menilai sikap politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak jelas dan mengambang. Tak terkecuali penilaian tersebut disampaikan oleh Kader DPC PDIP Depok Ali Fahmi Al Habsyi yang meminta para petinggi PDIP untuk meninjau ulang sikap politik mereka. Menurut Ali Fahmi, sikap tidak jelas PDIP akan menjadi bumerang dan berdampak pada Pemilu 2014 mendatang. Hal itu, kata dia, tentunya juga akan berpengaruh bagi kader PDIP di tiap daerah pemilihan atau dapil. Sekarang kita telah membahas aspek-aspek Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
"Harus tetap berpedoman pada agenda kerakyatan dan akan berdampak pada 2014, selama ini sikap politik yang diambil hanya dalam retorika pimpinan, dan kurang memenuhi agenda politik seluruh kader partai, baik di eksekutif ataupun legislatif secara konsisten dan mengikat," katanya kepada wartawan, Minggu (27/03/11). Menurutnya fakta yang terlihat saat ini, hubungan PDIP sebagai oposisi dengan pemerintahan SBY, yang terjadi adalah sikap bersebrangan hanya terjadi pada pimpinan partai. Namun pada lapisan elit legislatif dan eksekufif justru terjalin kerjasama yang baik. "Taktis bawah tanah ini saling menguntungkan antar elit politisi yang oposisi dan pemerintah yang berkuasa di dalam ruang gelap," ujar mantan Caleg DPR Dapil Depok dan Bekasi itu. Ali Fahmi menambahkan hingga saat ini sikap politik PDIP belum berdampak positif terhadap kemajuan partai. Apabila ingin tetap oposisi, Ali Fahmi menilai agar jadikan oposisi yang sepenuh hati sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. "Dalam kasus Century juga, harusnya terus dimotori para anggota PDIP, namun sebaliknya kalau ingin jadi koalisi, jadilah kolisi yang bermartabat, ikat menteri PDIP yang duduk dikabinet, gunakan tawar menawar untuk kepentingan rakyat," tandasnya.
(crl)
"Harus tetap berpedoman pada agenda kerakyatan dan akan berdampak pada 2014, selama ini sikap politik yang diambil hanya dalam retorika pimpinan, dan kurang memenuhi agenda politik seluruh kader partai, baik di eksekutif ataupun legislatif secara konsisten dan mengikat," katanya kepada wartawan, Minggu (27/03/11). Menurutnya fakta yang terlihat saat ini, hubungan PDIP sebagai oposisi dengan pemerintahan SBY, yang terjadi adalah sikap bersebrangan hanya terjadi pada pimpinan partai. Namun pada lapisan elit legislatif dan eksekufif justru terjalin kerjasama yang baik. "Taktis bawah tanah ini saling menguntungkan antar elit politisi yang oposisi dan pemerintah yang berkuasa di dalam ruang gelap," ujar mantan Caleg DPR Dapil Depok dan Bekasi itu. Ali Fahmi menambahkan hingga saat ini sikap politik PDIP belum berdampak positif terhadap kemajuan partai. Apabila ingin tetap oposisi, Ali Fahmi menilai agar jadikan oposisi yang sepenuh hati sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. "Dalam kasus Century juga, harusnya terus dimotori para anggota PDIP, namun sebaliknya kalau ingin jadi koalisi, jadilah kolisi yang bermartabat, ikat menteri PDIP yang duduk dikabinet, gunakan tawar menawar untuk kepentingan rakyat," tandasnya.
(crl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar