PONTIANAK - Kekecewaan akibat langkanya BBM di Pontianak dan sekitarnya tidak saja membuat kecewa masyarakat, tetapi juga anggota DPRD Kalimantan Barat (Kalbar) yang merasa gerah akan kejadian ini. Hal ini membawa pengaruh kepada seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Kalbar yang memicu melambungnya harga BBM hingga Rp25 ribu. Untuk itu, Komisi C DPRD Kalbar memanggil pihak Pertamina di Ruang Serba Guna Gedung DPRD Kalbar, Selasa (8/3/2011). Ketua Komisi C DPRD Kalbar, H Mulyadi Yamin mempertanyakan pihak Pertamina mengapa hingga sekarang BBM masih langka yang mengakibatkan antrean panjang sejak dua hari belakangan. Kami meminta kejelasan, dan masyarakat harus tau mengenai kondisi Pertamina yang sesungguhnya. Kejadian ini harusnya membuat melek mata para pejabat dan petinggi Pemprov Kalbar bahwa belum becus mengurus masyarakat, jelas Mulyadi saat membuka pertemuan dengan pihak Pertamina. Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:
Anggota Komisi C dari FDIP, Thomas Aleksander, terlihat kesal dan emosi. Dia langsung menodong pihak pertamina untuk memastikan kapan antrean panjang BBM ini akan berakhir. Kasihan masyarakat harus antre berjam-jam untuk mendapatkan bensin. Sekarang saya tanya Pertamina kapan akan menjamin aman stok BBM, tanya Thomas. Sementara itu Pejabat Sales Area Manager Pertamina Kalbar Jhon Chaidir, yang mendapatkan pertanyaan tersebut tidak dapat memastikan dan menjamin kapan BBM akan normal kembali. Kami tidak dapat menjamin pak, karena pertamina tidak kerja sendiri, karena sungai yang surut membuat kapal tangker kami tidak dapat berlabuh di pelabuhan. Kalau pihak kami tentu berharap secepatnya, jelas Jhon Chaidir. Dirinya menjelaskan, dari 3.500 kiloliter yang telah disiapkan Pertamina pada Senin lalu tersebut sudah 900 kiloliter yang didistribusikan ke seluruh SPBU-SPBU yang ada di Pontianak dan sekitarnya pada Senin malam. Untuk dua kapal tanker kami yang segera masuk pelabuhan dan membawa 2.741 kiloliter akan masuk pada 9 Maret, paparnya. Sementara untuk daerah Kalbar bagian timur, dia mengaku BBM sedang menuju Kabupaten Sintang untuk kemudian didistribusikan ke seluruh wilayah Timur Kalbar.(ade)
Anggota Komisi C dari FDIP, Thomas Aleksander, terlihat kesal dan emosi. Dia langsung menodong pihak pertamina untuk memastikan kapan antrean panjang BBM ini akan berakhir. Kasihan masyarakat harus antre berjam-jam untuk mendapatkan bensin. Sekarang saya tanya Pertamina kapan akan menjamin aman stok BBM, tanya Thomas. Sementara itu Pejabat Sales Area Manager Pertamina Kalbar Jhon Chaidir, yang mendapatkan pertanyaan tersebut tidak dapat memastikan dan menjamin kapan BBM akan normal kembali. Kami tidak dapat menjamin pak, karena pertamina tidak kerja sendiri, karena sungai yang surut membuat kapal tangker kami tidak dapat berlabuh di pelabuhan. Kalau pihak kami tentu berharap secepatnya, jelas Jhon Chaidir. Dirinya menjelaskan, dari 3.500 kiloliter yang telah disiapkan Pertamina pada Senin lalu tersebut sudah 900 kiloliter yang didistribusikan ke seluruh SPBU-SPBU yang ada di Pontianak dan sekitarnya pada Senin malam. Untuk dua kapal tanker kami yang segera masuk pelabuhan dan membawa 2.741 kiloliter akan masuk pada 9 Maret, paparnya. Sementara untuk daerah Kalbar bagian timur, dia mengaku BBM sedang menuju Kabupaten Sintang untuk kemudian didistribusikan ke seluruh wilayah Timur Kalbar.(ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar