KPK Disarankan Periksa Orang-orang Penting di Demokrat

Apakah Anda pernah bertanya-tanya apakah apa yang Anda tahu tentang
akurat? Perhatikan paragraf berikut dan membandingkan apa yang Anda ketahui untuk info terbaru di
.
Anda tidak dapat mempertimbangkan semua yang anda hanya membaca untuk menjadi informasi penting tentang
. Tapi jangan heran jika Anda menemukan diri Anda mengingat dan menggunakan informasi ini sangat dalam beberapa hari mendatang.

JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens meminta agar penegak hukum mengusut orang-orang penting Partai Demokrat di mana tersangka kasus dugaan korupsi wisma Atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin pernah bekerja untuk mereka. Dengan demikian, kasus mantan anggota DPR itu menjadi terang.
 
"Usut orang-orang penting Partai Demokrat yang untuk mereka Nazar bekerja," kata Boni saat dihubugi di Jakarta, Minggu (28/8/2011).
 
Boni menduga, muncul skenario untuk mengebiri kasus Nazaruddin dengan memanfaatkan istrinya, Neneng Sri Wahyuni. Neneng akan ditangkap bila Nazaruddin terus 'bernyanyi'. Sebaliknya, bila dia bungkam maka bebas.
 
Untuk itu, Boni berharap penegak hukum dapat membuka tabir kasus Nazaruddin. Pasalnya, selama pelarian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu royal berbicara soal kasusnya. Bahkan, tidak sungkan menuding sejumlah pihak yang ditengarai turut terlibat. Menurut pria yang sedang menempuh pendidikan di Jerman itu, korupsi politik tidak pernah dilakukan sendirian, namun bersifat kolektif.
 
Boni menyatakan, modus operandi korupsi selalu melibatkan banyak tangan. Dia menduga, mereka yang tidak mau dijerat itulah yang berniat mengintimidasi Nazaruddin.
 
Mengenai penemuan BlackBerry di ruang tahanan Nazaruddin dan pengakuan seorang anak kecil bernama Fatihruddin yang mengaku anak Nazaruddin, menurut Boni, tidak penting.
 
"Tapi pesannya jelas, supaya Nazaruddin tidak dikorbankan sendirian," tukas dia.
 
Senada dengan Boni, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkut menilai, berbagai skenario dalam kasus Nazaruddin sebenarnya menghindari untuk tidak masuk ke hal-hal yang substansial, mendasar, dan menukik. Tujuannya, supaya publik jenuh dan memalingkan perhatiannya.
 
"Tentunya di tengah ketidakpedulian masyarakat kelak ada banyak hal yang akan berlangsung," tandas Ray.

(Hendry SIhaloho/Koran SI/teb)

Tidak ada salahnya untuk baik-informasi yang terakhir pada
. Bandingkan apa yang telah Anda pelajari di sini ke artikel masa depan sehingga Anda dapat tetap waspada terhadap perubahan di bidang
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar