Dana Penjemputan Nazaruddin Dipersoalkan

Artikel menarik alamat beberapa isu kunci tentang
. Pembacaan yang cermat bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang
.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta terbuka dan menjelaskan secara detail besaran pengeluaran biaya penjemputan tersangka Muhammad Nazaruddin yang menghabiskan uang negara mencapai Rp4 miliar lebih.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo mengatakan aneh apabila pengembalian seorang tersangka korupsi dari luar negeri dengan menggunakan jet pribadi yang mengeluarkan biaya besar.

œPesawat komersial juga bisa. Itu untuk pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Tentunya KPK harus memberikan penjelasan terbuka, kata Tjahjo di Jakarta, Minggu (14/8/2011). Dia mengaku tidak mempermasalahkan apabila pemerintah harus mengeluarkan dana besar mengejar pihak yang dianggap bisa membongkar kasus hukum tertentu asalkan ada hasil yang jelas.

Tjahjo pun menyindir KPK yang secara tidak adil memberlakukan tindakan yang sama terhadap semua tersangka kasus hukum yang melarikan diri ke luar negeri. Menurut dia, penangkapan Nazaruddin adalah tanda berakhirnya episode pertama dramatisasi kasus oleh KPK dengan kesibukan luar biasa dari Interpol internasional, pemerintah, penegak hukum, pengamat, media, politisi, dan seluruh rakyat Indonesia.

œHebat dan luar biasa fragmentasinya melebihi buronan terorisme yang dikejar Interpol. Saya memimpikan langkah-langkah yang sama di dalam memburu dan menuntaskan skandal lainnya, katanya.

Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra,Desmon J Mahesa juga menuntut KPK mempertanggungjawabkan pengeluaran besar dalam proses penangkapan Nazaruddin. Desmon akan mendorong Komisi III DPR untuk memanggil KPK dan seluruh aparat hukum terkait guna mempertanyakan keputusan mengeluarkan dana negara Rp4 miliar untuk memulangkan Nazaruddin.

Dana itu belum terasuk keberangkatan beberapa tim ke Kolombia. œUang dari mana itu? Kita punya hak mempertanyakan itu. Dari negara? Lembaga mana saja? Atau adakah donatur lainnya? Kita juga mempertanyakan kemampuan KPK melakukan penyidikan,ucap Desmon.

Menurut dia, perlu diteliti lebih jauh soal sejauh mana esensi pemulangan Nazaruddin berdampak terhadap proses pemberantasan korupsi. Dia justru khawatir cara-cara yang dipakai penegak hukum yang cenderung memanjakan Nazaruddin adalah bagian dari operasi meredam Nazaruddin agar tidak membongkar lebih jauh kejahatannya.

"Jadi sekarang harus hati-hati, apakah KPK yang tidak beres atau Nazaruddin yang tak beres.Sekarang ini apa Nazaruddin tertangkap sendiri atau sebaliknya? Semua perjalanan Nazaruddin ini agak aneh, katanya.

Sementara anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Basuki Eka Purnama juga berharap KPK sejak awal tidak memiliki opsi memakai pesawat jet pribadi dalam proses pemulangan Nazaruddin. KPK seharusnya sudah cukup memakai penerbangan reguler di kelas bisnis.

œYang penting KPK harus bisa menunjukkan jangan sampai hasilnya nanti membenarkan persepsi ada rekayasa atau deal antara penegak hukum dan yang bersangkutan, kata Basuki.  

(Koran SI/Koran SI/ded)

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar