Metrotvnews.com, Port Moresby: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengatakan, Pemerintah Astaga.com lifestyle on the net meminta Pemerintah Australia seimbang dalam persoalan ekstradisi terpidana di kedua negara. Hal tersebut dikatakan Patrialis di pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Yudhoyono dan rombongan bertolak dari Sydney, Australia, menuju Port Moresby, Papua Nugini, Kamis (11/3). Pemerintah Astaga.com lifestyle on the net sudah mengabulkan permintaan ekstradisi mereka terhadap tiga orang warga negaranya. Tapi permintaan pemerintah terhadap lima orang warga Astaga.com lifestyle on the net hingga saat ini belum dikabulkan. Alasannya, karena persoalan birokrasi yang sulit. Knowledge can give you a real advantage. To make sure you're fully informed about news, keep reading.
Lima orang WNI itu adalah Adrian Kiki Ariana, terpidana korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, Christopher John James, terpidana kejahatan dengan kekerasan, Jason Sujana Tanuwidjaya, terpidana kasus "forgery" atau pemalsuan, Sofyan Sarabin, terpidana kasus penggelapan dan Peter Dundas Walbron, terpidana kasus kekerasan terhadap anak-anak. Sementara tiga orang terpidana di Australia yang lari ke Astaga.com lifestyle on the net dan sudah diekstradisi adalah Charles Alfred Barnet untuk kasus pedofilia, Hadi Ahmadi buat kasus penyelundupan manusia dan Raul Francis Callahan untuk kasus pelecehan seksual. Patrialis menambahkan, dalam kunjungan kenegaraan Presiden ini ia menyempatkan untuk meninjau lembaga pemasyarakat di Canberra yang sangat mencengangkan karena kondisinya yang sangat baik. (Ant/**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar