Metrotvnews.com, Jakarta: Puluhan anggota Serikat Konstituen Indonesia (Sakti) menggelar unjuk rasa di depan ruang sidang paripurna DPR Senayan, Jakarta, Selasa (1/12). Mereka masuk ruang sidang beberapa saat setelah sidang paripurna ditutup. Sempat terjadi kericuhan antara pengunjuk rasa dengan petugas pengamanan dalam DPR. Bahkan, sempat terjadi tarik-menarik spanduk yang dibawa pengunjuk rasa. Pengunjuk rasa tidak memiliki izin melalukan unjuk rasa. Now that we've covered those aspects of news, let's turn to some of the other factors that need to be considered.
Di ruangan mereka meneriakkan yelyel "lengserkan Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono". Sakti juga mengirim surat ke pimpinan DPR. Isi surat itu berupa dukungan pembentukan hak angket Bank Century untuk menyelelidiki ke mana aliran dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun. Mereka mendesak pimpinan dan anggota pansus segera terbentuk, sehingga bisa segera bekerja. Sebab, sebentar lagi DPR akan reses. Sakti, seperti dikatakan koordinatornya, Standard Kiaa, meminta DPR mengungkap aktor-aktor sentral skandal Bank Century, termasuk mereka yang bertindak mengambil keputusan talangan. Mereka juga meminta pansus Bank Century bersikap transparan dan membuka akses ke publik. Tidak hanya itu, Sakti juga mendesak agar DPR, Komisi III DPR atau Pansus Century meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membentuk tim menyelidiki dugaan korupsi Bank Century. Mereka mendesak pansus meminta keterangan secara terbuka kepada pimpinan Bank Indonesia, Menteri Keringan Sri Mulyani dan pihak yang mengambil kebijakan talangan. Sakti berjanji akan mengawal pansus Bank Century.(DOR)
Di ruangan mereka meneriakkan yelyel "lengserkan Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono". Sakti juga mengirim surat ke pimpinan DPR. Isi surat itu berupa dukungan pembentukan hak angket Bank Century untuk menyelelidiki ke mana aliran dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun. Mereka mendesak pimpinan dan anggota pansus segera terbentuk, sehingga bisa segera bekerja. Sebab, sebentar lagi DPR akan reses. Sakti, seperti dikatakan koordinatornya, Standard Kiaa, meminta DPR mengungkap aktor-aktor sentral skandal Bank Century, termasuk mereka yang bertindak mengambil keputusan talangan. Mereka juga meminta pansus Bank Century bersikap transparan dan membuka akses ke publik. Tidak hanya itu, Sakti juga mendesak agar DPR, Komisi III DPR atau Pansus Century meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membentuk tim menyelidiki dugaan korupsi Bank Century. Mereka mendesak pansus meminta keterangan secara terbuka kepada pimpinan Bank Indonesia, Menteri Keringan Sri Mulyani dan pihak yang mengambil kebijakan talangan. Sakti berjanji akan mengawal pansus Bank Century.(DOR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar