VIVAnews - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, melihat ada kecenderungan pemerintah bersikap reaktif atas kritik. "Sikap demikian adalah antidemokrasi yang memberi peluang bagi kontrol sosial dan politik," ujarnya. Dan sikap itu, ujar Din, berbahaya bagi kehidupan politik yang demokratis. "Gelagat Pemerintah untuk membungkam kritik adalah bentuk otoritarianisme politik yang bertentangan dengan semangat demokrasi dan reformasi," ujar Din dalam pernyataan tertulis ke VIVAnews, Jumat 4 Desember 2009. Knowledge can give you a real advantage. To make sure you're fully informed about news, keep reading.
Pernyataan Din ini disampaikan menanggapi kecurigaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas aksi 9 Desember 2009 nanti. Din merupakan salah satu peserta yang ikut aksi damai memperingati Hari Anti Korupsi Internasional oleh Gerakan Indonesia Bersih itu. Sebelumnya, dalam rapat kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan telah menerima informasi mengenai sejumlah gerakan sosial antikorupsi. Namun, ia khawatir gerakan itu dimanfaatkan dengan motif tertentu. "Motifnya lain, tidak dalam rangka pemberantasan korupsi. Ada muncul satu tokoh yang lima tahun terakhir ini tiba-tiba muncul, ya selamat datang," kata presiden di Istana Negara, Jumat, 4 Desember 2009. ¢ VIVAnews
Pernyataan Din ini disampaikan menanggapi kecurigaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas aksi 9 Desember 2009 nanti. Din merupakan salah satu peserta yang ikut aksi damai memperingati Hari Anti Korupsi Internasional oleh Gerakan Indonesia Bersih itu. Sebelumnya, dalam rapat kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan telah menerima informasi mengenai sejumlah gerakan sosial antikorupsi. Namun, ia khawatir gerakan itu dimanfaatkan dengan motif tertentu. "Motifnya lain, tidak dalam rangka pemberantasan korupsi. Ada muncul satu tokoh yang lima tahun terakhir ini tiba-tiba muncul, ya selamat datang," kata presiden di Istana Negara, Jumat, 4 Desember 2009. ¢ VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar