Tiga Manfaat Suplemen ALA

This interesting article addresses some of the key issues regarding news. A careful reading of this material could make a big difference in how you think about news.

Metrotvnews.com, Jakarta: Alpha-lipoic acid atau ALA merupakan komponen yang secara alami diproduksi dalam tubuh. ALA berperan penting pada tingkat sel, seperti memproduksi energi. Sepanjang dalam keadaan sehat, tubuh Anda bisa memproduksi ALA dalam jumlah cukup.

Bagaimana dengan anjuran penggunaan suplemen ALA? Suplemen ini diklaim mempuyai serangkaian manfaat, mulai dari mengatasi kondisi seperti diabetes dan HIV hingga membantu menurunkan berat badan. Akan tetapi, masih sedikit studi yang mempelajari manfaat ini.

Berikut beberapa manfaat potensial dari suplemen ALA:

Antioksidan

ALA merupakan antioksidan. Antioksidan berfungsi melindungi dan mencegah kerusakan pada sel-sel tubuh.

ALA juga terkandung dalam makanan seperti jamur, daging organ seperti hati dan jantung, bayam, brokoli, dan kentang. Akan tetapi, ALA dari makanan kelihatannya tidak menambah kadar ALA bebas dalam tubuh.

Beberapa orang menggunakan suplemen ALA dengan tujuan memperbaiki berbagai kondisi kesehatan. Akan tetapi, bukti ilmiah mengenai manfaat suplemen ALA bagi kesehatan tubuh belum bisa disimpulkan.

Studi-studi, seperti dikutip situs webmd.com, menunjukkan bahwa sekitar 30 hingga 40 persen dari suplemen ALA akan diserap oleh tubuh. ALA kemungkinan akan diserap lebih baik jika dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong.

ALA dan diabetes

You can see that there's practical value in learning more about news. Can you think of ways to apply what's been covered so far?

Meskipun jumlah studi yang mempelajari manfaat suplemen ALA masih terbatas, beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa ALA paling tidak memiliki dua manfaat positif pada penderita diabetes tipe 2.

Beberapa studi menunjukkan bahwa suplemen ALA menguatkan kemampuan tubuh menggunakan insulin yang diproduksi tubuh. Hal ini berfungsi menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Selain itu, suplemen ALA juga membantu mengurangi gejala-gejala peripheral neuropathy, kerusakan saraf akibat diabetes.

Di Eropa, ALA telah digunakan selama bertahun-tahun untuk meredakan rasa sakit, sensai terbakar, nyeri dan kesemutan akibat diabetic neuropathy (kerusakan saraf akibat diabetes).

Sebuah studi menekankan pengtingnya penyuntikan ALA dosis besar untuk meredakan gejala-gejala. Tapi, bukti untuk penggunaan oral tidak begitu kuat. Masih diperlukan studi lanjutan untuk menetapkan efektivitassuplemen ALA dalam menangani diabetic neuropathy.

ALA dan kondisi kesehatan lainnya

ALA telah lama dinyatakan berpotensi membantu menghentikan atau memperlambat kerusakan akibat berbagai gangguan kesehatan, mulai dari HIV hingga penyakit hati. Akan tetapi, sebagian besar studi masih merupakanstudi pendahuluan dan belum bisa disimpulkan.

Baru-baru ini, ada temuan yang mengindikasikan bahwa suplemen ALA bisa membantu menurunkan berat badan. Akan tetapi, belum ada bukti yang menunjukkan efek ALA terhadap berat badan manusia, dan masih diperlukan studi lebih lanjut.

Efek samping

Efek samping penggunaan suplemen ALA jarang ditemukan dan ringan, seperti munculnya bintik-bintik kemerahan di kulit. Akan tetapi, efek penggunaan jangka panjang belum diketahui. Selain itu, belum ada dosis anjuran dan data mengenai efek penggunaan suplemen ALA dosis besar juga masih sangat sedikit.

Jika Anda sedang menggunakan insulin atau obat-obatan lain untuk menurunkan kadar gula darah, pastikan hanya menggunakan suplemen ALA jika dianjurkan dokter. Pasalnya, suplemen ALA bisa menguatkan efek obat-obatan yang Anda gunakan sehingga memicu hipoglikemia (kadar gula darah rendah).

Selain itu, karena belum ada studi yang melihat efek suplemen ALA terhadap kehamilan, ada baiknya tidak menggunakan suplemen ini selama kehamilan. Hal yang sama juga berlaku pada anak-anak mengingat belum ada data mengenai efek suplemen ALA terhadap kesehatan anak.(MI/ICH)

This article's coverage of the information is as complete as it can be today. But you should always leave open the possibility that future research could uncover new facts.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar