Kiai Sahal: Masalah Kepengurusan PBNU Selesai

The only way to keep up with the latest about news is to constantly stay on the lookout for new information. If you read everything you find about news, it won't take long for you to become an influential authority.

Metrotvnews.com, Jakarta: Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Sahal Mahfudh menegaskan, persoalan kepengurusan PBNU telah selesai dengan dilaksanakannya pengukuhan sekaligus perkenalan pengurus pada Rabu malam. "Kita tidak lagi bicara kepengurusan. Kita fokus melakukan kerja, jangan memikirkan yang lain, nanti tidak akan selesai-selesai," kata Kiai Sahal dalam rapat perdana gabungan syuriah-tanfidziyah PBNU di Jakarta, Kamis (29/4).

Hampir seluruh jajaran syuriah hadir dalam rapat tersebut, termasuk Wakil Rais Aam K.H. Musthofa Bisri (Gus Mus). Sementara dari jajaran tanfidziyah hadir lengkap, antara lain Ketua Umum KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum As`ad Said Ali, serta Slamet Efendy Yusuf dan Saifullah Yusuf dari jajaran ketua.

Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about news? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?

Said Aqil sepakat dengan Kiai Sahal bahwa jajaran PBNU harus melihat ke depan, menjalankan tugas dan amanat muktamar. "Kita tidak perlu lagi mempermasalahkan hal itu. Ini kan bukan jabatan politik yang perlu diperebutkan. Niat kita ibadah, semua adalah amanat," katanya. Karena itu pula, lanjut Said Aqil, rapat perdana lebih diarahkan untuk membahas program kerja.

Menurutnya, program NU ke depan akan difokuskan pada pengembangan pesantren, pendidikan, dan pertanian sebagai basis kekuatan ekonomi nahdliyin (sebutan bagi warga NU). Yang tidak kalah penting, lanjutnya, menggalakkan pertemuan antar nahdliyin secara rutin dan berkala.

Dalam waktu dekat, pengurus baru akan melakukan audiensi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para menteri koordinator terkait sosialisasi program sosial keagamaan yang menjadi program NU.(Ant/BEY)

Is there really any information about news that is nonessential? We all see things from different angles, so something relatively insignificant to one may be crucial to another.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar