JAKARTA - Kasus penagihan kartu kredit macet yang dilakukan debt collector Citibank belum akan berdampak terhadap penurunan pengguna kartu kredit di Indonesia. "Saya pikir dari 6,5 juta pemilik kartu kredit, belum tahu dampak dari kejadian tersebut. Masih terlalu dini. Fakta satu orang memiliki dua kartu di Indonesia masih sehat," ucap Dewan Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Dodit Wiweko Probojakti, kepada wartawan, di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (4/4/2011). Jika Anda tidak memiliki detail yang akurat tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, maka Anda mungkin membuat pilihan yang buruk pada subjek. Jangan biarkan hal itu terjadi: terus membaca.
Dia menjelaskan, pertumbuhan kartu kredit di Indonesia mencapai 10 persen dari total kartu kredit sebanyak 13,8 juta. "Volume transaksi mencapai Rp163 triliun dan untuk pertumbuhan kartu cuma 10 persen. Total kartu kredit ada 13,8 juta," tambahnya. Kemudian, dijelaskannya apabila AKKI akan memperbaiki kesalahan yang dilakukan anggotanya terkait dengan praktik kekerasan dalam penagihan tunggakan kartu kredit hingga merenggut nyawa nasabah Citibank beberapa waktu lalu. Di lain kesempatan, General Manager AKKI Steve Marta menambahkan, untuk tingkat kredit bermasalah (NPL) kartu kredit di Indonesia sebesar enam sampai tujuh persen di 2010 lalu. "Jangan dibandingkan kredit komersial, itu ya memang digolongkan masih bisa turun, kita akan coba tekan terus," pungkasnya.(ade)
Dia menjelaskan, pertumbuhan kartu kredit di Indonesia mencapai 10 persen dari total kartu kredit sebanyak 13,8 juta. "Volume transaksi mencapai Rp163 triliun dan untuk pertumbuhan kartu cuma 10 persen. Total kartu kredit ada 13,8 juta," tambahnya. Kemudian, dijelaskannya apabila AKKI akan memperbaiki kesalahan yang dilakukan anggotanya terkait dengan praktik kekerasan dalam penagihan tunggakan kartu kredit hingga merenggut nyawa nasabah Citibank beberapa waktu lalu. Di lain kesempatan, General Manager AKKI Steve Marta menambahkan, untuk tingkat kredit bermasalah (NPL) kartu kredit di Indonesia sebesar enam sampai tujuh persen di 2010 lalu. "Jangan dibandingkan kredit komersial, itu ya memang digolongkan masih bisa turun, kita akan coba tekan terus," pungkasnya.(ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar