Lifestyle » Trend and Fashion » Desainer Gerakan Lelang Koleksi
Pelaku Mode Peduli Jepang
Selasa, 5 April 2011 - 08:37 wib
FASHION bukan hanya sekadar pernyataan gaya, fashion juga bisa menjadi media untuk membantu sesama. Seperti yang dilakukan para pelaku mode internasional, saat tsunami dan gempa menimpa Jepang. Bencana alam dan insiden nuklir yang menimpa Jepang membuat banyak pihak ikut prihatin, termasuk juga para pelaku mode. Diprediksikan setidaknya 10.000 jiwa menjadi korban terjangan tsunami dan lebih dari 500.000 orang kehilangan rumah dan harta benda. Untuk membantu meringankan beban, para pelaku mode menggalang aksi guna mengumpulkan dana bagi para korban. Peritel terbesar Jepang, Uniqlo, memimpin aksi kemanusiaan untuk membantu korban tsunami di negaranya dengan menyumbangkan dana sebesar 1 miliar yen atau setara dengan USD12,2 juta. Dana tersebut bahkan dikeluarkan secara pribadi oleh pendiri dan presiden Fast Retailing "perusahaan induk Uniqlo" Tadashi Yanai. Lebih lanjut, pihak bursa efek Nikkei mengatakan, Uniqlo juga memberi tambahan sebesar 400 juta yen yang dikeluarkan dari kas perusahaan. Dana tersebut kemudian disalurkan kepada beberapa organisasi kemanusiaan, salah satunya Japanese Red Cross. Selain uang, Uniqlo juga memastikan para korban memiliki cukup pakaian. Karenanya, Uniqlo mendistribusikan mantel, jeans, handuk, juga lebih dari 300.000 pasang pakaian dalam termal. Tidak hanya itu, Uniqlo pun mengajak para konsumennya di seluruh dunia untuk ikut mengulurkan tangan dengan meminta mereka menyumbangkan pakaian melalui sejumlah label mode lain yang berada di bawah payung Fast Retailing, termasuk Uniqlo, Theory, Comptoir des Cotonniers, g.u., Princess tam.tam, danTheoryworldwide. Uniqlo bukan satu-satunya pelaku mode yang fokus untuk membantu korban tsunami yang menimpa bagian utara Jepang. Peritel mewah lain, Bergdorf Goodman, juga ikut membantu dengan merombak halaman Facebook-nya menjadi pusat penyaluran bantuan bencana alam. Bergdorf Goodman mengajak pengunjung Facebook-nya ikut menyumbang melalui tautan-tautan organisasi kemanusiaan, seperti American Red Cross, Shelter Box, dan Doctors without Borders. Desainer pun ikut turun tangan, melalui akun Twitter masing-masing, mereka menyerukan keprihatinan dan seruan penggalangan dana bagi para korban. Prabal Gurung, misalnya, menulis, Tolong teruskan pengumpulan dana bagi Jepang, baik dalam bentuk uang, simpati, juga doa. Sementara Vera Wang menulis, Saya sangat sedih melihat apa yang terjadi dengan Jepang. Mari kita berdoa untuk mereka. Begitu pula Diane von Furstenberg yang mengajak para follower-nya untuk membantu dengan berbagai cara. Gambar-gambar yang kita lihat tentang tsunami Jepang sangat menyedihkan, ayo kita bantu mereka! Situs mode www.vogue.co.- uk ikut berpartisipasi dengan mempromosikan tautan www.- redcross.org.uk yang aktif mengumpulkan dana serta donasi dalam bentuk lain bagi korban gempa dan tsunami. Sementara penyanyi eksentrik Lady Gaga merancang gelang peduli bertuliskan Pray for Japan yang dijual seharga USD5.Gelang Lady Gaga bahkan sukses mengumpulkan dana sebesar USD250.000 hanya dalam kurun waktu 48 jam. Di New York, lebih dari 60 desainer melakukan aksi galang dana bagi korban tsunami dan gempa yang menimpa Jepang. Sekarang kita telah membahas aspek-aspek Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.Aksi yang dihelat oleh Fashion Girls for Japan itu diadakan selama dua hari di Bowery Hotel. Nama-nama besar seperti Alexander Wang, Altuzzara, Derek Lam, Diane von Furstenberg, Doo-Ri, Proenza Schouler, Thakoon, dan Maria Cornejo menyumbangkan beberapa koleksi mereka yang kemudian dijual dengan harga miring. Von Furstenberg bahkan menjual seluruh koleksinya setengah harga. Kami sangat senang karena semua desainer yang kami minta antusias untuk ikut membantu, sebut Julie Gilhart, perwakilan Fashion Girls for Japan. Lebih lanjut Gilhart mengatakan, semua dana yang terkumpul dari hasil penjualan akan disumbangkan melalui Japan Earthquake Relief Fund, Red Cross, dan New York City Japan Earthquake and Tsunami Fund. Fashion Girls for Japan lahir dari tangan Kyoko Kageyama, staf Philip Lim, yang tengah berada di Jepang saat gempa 9 SR terjadi, 11 Maret lalu. Kageyama bekerja sama dengan Kikka Hanazawa, President VPL, serta Tomoko Ogura, Fashion Director Barneys New York, langsung mengorganisasi aksi galang dana. Japan Fashion Week yang dijadwalkan berlangsung pada minggu kedua bulan Maret, telah dibatalkan. Seperti diberitakan WWD, banyak label mode asal Jepang yang memutuskan menunda maupun membatalkan pertunjukan dan lebih memfokuskan diri membantu para korban.(SINDO//nsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar