dalam paragraf berikut. Jika ada setidaknya satu fakta anda tidak tahu sebelumnya, bayangkan perbedaan itu bisa membuat.
JAKARTA- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhony Allen Marbun geram dituding menjadi calo anggaran saat menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran DPR periode 2004-2009. Jhoni menampik tuduhan Tino Selastinus A Ola yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siang tadi. "Saya enggak mengerti apa maksudnya, apa urusannya dan apa tujuannya melaporkan saya," kata Jhony saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (14/7/2011). Jhony mengaku tak paham maksud calo anggaran yang dilaporkan Selastinus ke KPK. "Kok saya calo anggaran bagaimana itu? Hak pengawasan saya ada, punya tugas pokok dan fungsi. Ini kan aneh juga," ujarnya. Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada
sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.
Kendati begitu anggota Komisi VII DPR ini mengaku mengenal Selastinus. "Dia sering datang ke rumah minta bantuan dan kita kasih. Dia pernah membantu saya tapi tidak ada istilah ajudan," jelasnya. Dalam laporannya, Selastinus menyebut Jhoni bermain anggaran proyek pemerintah bersama Monika Wilhelmina Wenas. Sebagai contoh, Selestinus menyebut Jhoni dan Monika pernah menerima jatah fee proyek yang diambil dari pos anggaran Rp40 miliar untuk Kabupaten Seram Barat, Maluku Utara. Dari dana tersebut mereka mendapatkan fee lima persen, kata Selastinus di Gedung KPK. (ugo)
sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.
Kendati begitu anggota Komisi VII DPR ini mengaku mengenal Selastinus. "Dia sering datang ke rumah minta bantuan dan kita kasih. Dia pernah membantu saya tapi tidak ada istilah ajudan," jelasnya. Dalam laporannya, Selastinus menyebut Jhoni bermain anggaran proyek pemerintah bersama Monika Wilhelmina Wenas. Sebagai contoh, Selestinus menyebut Jhoni dan Monika pernah menerima jatah fee proyek yang diambil dari pos anggaran Rp40 miliar untuk Kabupaten Seram Barat, Maluku Utara. Dari dana tersebut mereka mendapatkan fee lima persen, kata Selastinus di Gedung KPK. (ugo)
. OK, mungkin bukan pakar. Tapi Anda harus memiliki sesuatu untuk membawa ke meja waktu berikutnya Anda bergabung dengan diskusi tentang
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar