. Pembacaan yang cermat bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang
.
Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
MEDAN - Seorang anggota kepolisian dari satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polda Sumatera Utara, ditemukan tewas mengenaskan di kediamannya di Jalan Iskadar Muda Medan, Selasa sore. Diduga kuat, Bripka DFN (36) bunuh diri akibat tidak kuat menghadapi permasalah rumah tangga dengan istrinya.
Jenazah Bripka DFN pertama kali ditemukan oleh orangtuanya, bermarga Napitupulu, yang saat itu tengah berkunjung ke kediaman korban. Ayah korban mengaku tak menyangka anaknya nekat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Diduga kuat, korban bunuh diri dengan menggunakan senjata api miliknya yang ditembakkan di bagian kepala sebelah kanan.
"Kami datang sore tadi dari kampung, Desa Srigunting, Deli Serdang. Ku tanya sama dua orang pekerja di rumahnya. Katanya di kamar. Ku tengok di kamar kok enggak ada. Cuma ada kain terbentang berserak di lantai ku liat. Ku tanya lagi sama dua pekerja yang tadi, katanya memang anakku itu di kamar. Masuk lagi lah aku ke kamar, ku buka lah bentangan kain itu. Rupanya udah darah semua, ku tengok anakku udah tergeletak, kepalanya berdarah. Pistol juga ada disana," kata Napitupulu di RS Herna Medan, Selasa (26/07/2011).
Mendapati anaknya dalam keadaan mengenaskan, Napitupulu langsung membawa korban ke RS Herna yang tak jauh dari rumah anaknya. Naas, korban ternyata sudah tak bernyawa dan langsung dibawa ke ruang jenazah.
Napitupulu mengisahkan, anaknya memang sering mengeluhkan permasalah keluarga. Apalagi, selama ini DFN masih tinggal di ruko yang juga merupakan toko emas bernama Tariganta, bersama keluarga istrinya.
"Mantu ku itu boru Tarigan. Aku enggak tahu apa sebenarnya permasalah mereka. Tapi waktu kami datang tadi, yang ada cuma dua orang pekerja dan adik ipar anakku. Sementara mantu sama cucuku, Ester, tak ada di rumah," paparnya.
Sementara itu, Direskrim Polda Sumatera Utara, Kombes Agus Andrianto yang berada di lokasi mengatakan, dugaan sementara korban melakukan bunuh diri. "Dugaan sementara, korban ini bunuh diri. Kita tunggu hasil autopsinya saja ya," pungkas Direskrim.
Pantauan okezone, ibu dan keluarga korban lainnya, langsung histeris ketika jenazah korban dibawa keluar dari Ruang Jenazah RS Herna Medan. Jenazah kemudian dibawa ke RS Pirngadi Medan dengan menggunakan mobil ambulans milik Polda. Sementara itu, baik istri maupun anak korban tidak terlihat berada di lokasi. (abe)
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
MEDAN - Seorang anggota kepolisian dari satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polda Sumatera Utara, ditemukan tewas mengenaskan di kediamannya di Jalan Iskadar Muda Medan, Selasa sore. Diduga kuat, Bripka DFN (36) bunuh diri akibat tidak kuat menghadapi permasalah rumah tangga dengan istrinya.
Jenazah Bripka DFN pertama kali ditemukan oleh orangtuanya, bermarga Napitupulu, yang saat itu tengah berkunjung ke kediaman korban. Ayah korban mengaku tak menyangka anaknya nekat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Diduga kuat, korban bunuh diri dengan menggunakan senjata api miliknya yang ditembakkan di bagian kepala sebelah kanan.
"Kami datang sore tadi dari kampung, Desa Srigunting, Deli Serdang. Ku tanya sama dua orang pekerja di rumahnya. Katanya di kamar. Ku tengok di kamar kok enggak ada. Cuma ada kain terbentang berserak di lantai ku liat. Ku tanya lagi sama dua pekerja yang tadi, katanya memang anakku itu di kamar. Masuk lagi lah aku ke kamar, ku buka lah bentangan kain itu. Rupanya udah darah semua, ku tengok anakku udah tergeletak, kepalanya berdarah. Pistol juga ada disana," kata Napitupulu di RS Herna Medan, Selasa (26/07/2011).
Mendapati anaknya dalam keadaan mengenaskan, Napitupulu langsung membawa korban ke RS Herna yang tak jauh dari rumah anaknya. Naas, korban ternyata sudah tak bernyawa dan langsung dibawa ke ruang jenazah.
Napitupulu mengisahkan, anaknya memang sering mengeluhkan permasalah keluarga. Apalagi, selama ini DFN masih tinggal di ruko yang juga merupakan toko emas bernama Tariganta, bersama keluarga istrinya.
"Mantu ku itu boru Tarigan. Aku enggak tahu apa sebenarnya permasalah mereka. Tapi waktu kami datang tadi, yang ada cuma dua orang pekerja dan adik ipar anakku. Sementara mantu sama cucuku, Ester, tak ada di rumah," paparnya.
Sementara itu, Direskrim Polda Sumatera Utara, Kombes Agus Andrianto yang berada di lokasi mengatakan, dugaan sementara korban melakukan bunuh diri. "Dugaan sementara, korban ini bunuh diri. Kita tunggu hasil autopsinya saja ya," pungkas Direskrim.
Pantauan okezone, ibu dan keluarga korban lainnya, langsung histeris ketika jenazah korban dibawa keluar dari Ruang Jenazah RS Herna Medan. Jenazah kemudian dibawa ke RS Pirngadi Medan dengan menggunakan mobil ambulans milik Polda. Sementara itu, baik istri maupun anak korban tidak terlihat berada di lokasi. (abe)
. Berbagi pemahaman baru Anda tentang
dengan orang lain. Mereka akan berterima kasih untuk itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar