Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah menceritakan bagaimana kasarnya perlakuan polisi terhadap sejumlah anggota dewan ketika menjenguk mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji di Markas Besar Polri, kemarin. Ia mengeluh kelakuan Kepala Penyidik Tim Independen Komisaris Besar Polri Ciptono yang membentak-bentak anggota DPR. Ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (12/5), Fahri mengungkapkan, Komisi III DPR sendiri ke Mabes Polri setelah Panitia Kerja Kasus Susno terbentuk. Sejak awal, pihak Polri sempat melarang sejumlah anggota Komisi III DPR untuk menemui Susno. Namun, pada akhirnya mereka diizinkan juga. The information about news presented here will do one of two things: either it will reinforce what you know about news or it will teach you something new. Both are good outcomes.
Saat menemui mantan Kapolda Jawa Barat tersebut, Komisi III DPR pun menggelar rapat tertutup dengan Susno dan para pengacaranya. Ketika rapat sudah hampir selesai masuklah Kombes Ciptono yang menyatakan Susno akan diperiksa dan meminta para anggota dewan itu keluar. "Masuklah Kombes Ciptono. Dia bilang harus memeriksa Pak Susno. Saya bilang ini sudah mau berakhir kok, dia ngotot bilang enggak bisa. Saya jelaskan, kami sedang melakukan tugas kita. Dia tidak mau dan ngotot, kawan-kawan panas. Dan akhirnya kita sempat dihardik, semacam diusir," cerita Fahri panjang lebar. Fahri mengaku kecewa dengan perlakuan polisi. Ia tak mengerti ada seorang Kombes yang memperlakuan anggota dewan secara kasar. "Kalau sama kita aja seperti itu, apalagi sama masyarakat," keluh Fahri. Fahri mengemukakan, sebaiknya Polisi merubah gaya mereka. Pasalnya, polisi bukan tukang pukul atau tukang bentak layaknya pada Orde Baru. "Kami saja anggota dewan punya jabatan cuma lima tahun lalu nanti jadi orang biasa lagi. Kultur itu yang akan kita ubah," kata Fahri.(Andhini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar