Jangan menjadi orang yang selalu berkata "ya" terhadap semua tawaran. Hal itu bisa membuat Anda stres sendiri. Ingat, dalam hidup ini Anda terbatas dan tidak bisa menyenangkan semua pihak. Jadi, jika begitu kenyataannya, mengapa Anda masih menyusahkan diri dengan mengatakan "ya", saat seharusnya berkata "tidak"?! Contoh, Anda tidak harus menghadiri semua undangan yang datang menghampiri. Anda juga tak perlu merasa tertekan karena tidak bisa menghadiri undangan tertentu. Cukup pertimbangkan acara mana yang harus dihadiri dan bagaimana siasat agar Anda tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di sana. Jika Anda memutuskan untuk pergi, maka jangan hanya berpangku tangan setibanya di sana. Maksimalkan diri dalam acara yang ada, sapalah teman lama, nikmati makanan yang ada, dan lain-lain. Namun, jika Anda tidak ingin pergi, maka jangan pergi. Cukup katakan, "Maaf, saya tidak bisa hadir". Seringkali kata "tidak" lebih banyak menolong kita daripada "ya". Kata "ya" mengandung sebuah beban atau janji untuk melakukan hal yang telah disetujui, sementara kata "tidak" membuat tanggungan itu berlalu. Jika Anda tidak tahu bagaimana berkata "tidak", maka berikut ada beberapa contoh efektif untuk melakukannya. "Anda tentu tidak keberatan bukan?!"
Maka jawab saja dengan, "Sebenarnya iya, saya keberatan." "Anda tahu apa yang saya maksudkan?!"
Maka sanggah dengan, "Sayangnya tidak, saya tidak tahu maksud Anda apa." Those of you not familiar with the latest on news now have at least a basic understanding. But there's more to come.
Untuk menyanggah nasehat yang tidak Anda minta dari seseorang yang (suka) ikut campur, maka Anda bisa mengatakan, "Hmm, ide bagus, sayangnya masih kurang pas." Bila mungkin dulu Anda pernah mengiyakan sesuatu, namun kini Anda menyesal dan berubah pikiran. Anda bisa meralat jawaban itu dengan mengatakan, "Ya, saya tahu bahwa saya telah setuju sebelumnya, namun ternyata setelah memikirkannya lagi, saya jadi merasa kurang nyaman. Oleh sebab itu, saya mohon maaf jika saya harus mengubah keputusan saya," atau "Saya tidak lagi menginginkan hal itu," atau "Yup betul, tapi bagaimana bila kita mencoba yang satu itu? Aku rasa itu lebih bagus." Atau, Anda mengatakan "mungkin" pada orang lain, dan sekarang "mungkin" itu berubah menjadi "tidak", maka katakan, "Setelah saya pikir ulang, akhirnya saya memutuskan untuk ...," atau "Saya sudah berpikir masak-masak, dan sayangnya, saya kurang berminat. Jadi, jawaban saya adalah tidak." Dan jika lain waktu Anda tergoda lagi untuk mengatakan mungkin, maka katakan saja "Maaf, tidak bisa/ mau." Sebab jawaban tidak itu sebenarnya jauh lebih baik daripada mungkin, karena tidak membuat orang lain jadi menunggu atau penasaran. Jika mungkin ada seseorang yang kerap Anda hindari beberapa waktu belakangan ini karena Anda sulit berkata tidak padanya, maka saat bertemu lagi dengannya, katakan, "Wah sudah lama yah kita tak bertemu. waktu begitu cepat berlalu. Saya tahu akhir-akhir ini kita jarang kontak. Saya tetap menerima semua email dan pesan Anda. Namun, maaf, saya tidak sempat membalas semuanya soalnya saya benar-benar sibuk." Bila Anda yang ditolak Jika kini orang lain yang berkata "tidak", dan Anda tidak menyetujuinya, maka ajukan beberapa pertanyaan seperti: "Boleh saya tahu mengapa Anda menolak proposal (ide, atau apapun) yang saya ajukan?"
"Oke saya mengerti sekarang. Jadi Anda khawatir akan terjadi... dan ... Benar begitu?"
"Jika saya bisa mengatasi ... dan ..., maka apakah Anda akan memberi saya kesempatan?"
Memang jawabannya bisa tetap "tidak", namun tak ada salahnya untuk mencoba bernegosiasi dengan cara yang sopan bukan?!(Kpl/*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar