, apa pendapatmu pertama? Aspek mana
penting, yang penting, dan mana yang bisa Anda ambil atau meninggalkan? Anda akan hakim.
Lifestyle » Family » Moms, Ajarkan Etika Sesuai Usia si Kecil
Sabtu, 21 Mei 2011 - 07:09 wib
Fitri Yulianti - Okezone
SETIAP orangtua mengidamkan buah hatinya mampu bersikap penuh etika saat bersosialisasi dengan lingkungan. Bekali pendidikan etika sejak dini karena tidak terlalu awal atau terlalu terlambat untuk ini. Satu hal penting dipahami orangtua bahwa ketika mengajarkan atau mengoreksi etika anak, cobalah untuk tidak pernah mempermalukan mereka di depan umum. Berikut, delapan kiat mengajarkan etika pada anak, seperti dilansir Ehow: 1. Menjadi contoh yang baik. Tidak adil bila Anda mengharapkan kesopanan anak, jika Anda tidak menerapkan perilaku yang sama. 2. Ajarkan secara bertahap, karena pemahaman dan kemampuannya terus berkembang. Mungkin tidak akan ada gunanya meminta anak 2 tahun untuk berhenti mengunyah dengan mulut terbuka. Sebab, ia belum memiliki pemahaman dan koordinasi fisik untuk mematuhinya. Namun pada anak 4 atau 5 tahun, ia sudah memiliki kemampuan untuk memahami alasan di balik aturan tersebut. 3. Mulai menggunakan kata-kata dan ungkapan, seperti tolong, terima kasih, permisi, maaf, dan bolehkah aku?" sedini mungkin ketika berbicara di dekat anak Anda. Dorong mereka untuk melakukan hal yang sama. 4. Hati-hati memilih kata yang akan Anda ucapkan ketika berada di dekat si kecil. Mereka meniru cara orang dewasa berbicara. 5. Ajarkan pula dasar-dasar etika lainnya. Anak harus belajar bagaimana berjabat tangan, menunjukkan rasa hormat kepada orangtua, berperilaku tenang di tempat umum, dan tidak mengganggu orang lain dalam percakapan. Dia juga harus belajar untuk tidak bermain dengan barang-barang orang lain kecuali diizinkan. 6. Hindari untuk mengabaikan perilaku buruk atau menunggu untuk membicarakannya. Ingatkan atau buat sebuah aturan segera setelah anak berbuat keliru. Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin akan tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan ceritakeseluruhan dari sumber-sumber informasi.
7. Memunculkan perilaku lagi secara pribadi sehingga Anda dapat mendiskusikannya lebih seksama dan pastikan si kecil mengerti bagaimana berperilaku di kemudian hari. 8. Pujilah anak Anda untuk perilakunya yang baik.(ftr)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar