Medan (ANTARA) - Sumatera Utara dinilai menjadi "jantung" industri sawit nasional dengan areal perkebunan sawit termasuk terluas dan perkembangan industri pengolahan yang berkembang pesat.
"Investor asing dan dalam negeri terus melirik Sumut untuk tempat investasi di persawitan khususnya industri pengolahan," kata Direktur Utama Fireworks Indonesia, Susan Tricia, di Medan, Rabu.
Susan Tricia berada di Medan menyusul perusahaannya menjadi penyelenggara pameran industri minyak sawit terbesar di Indonesia, Palmex 2011 yang diikuti 70 pengusaha dalam dan luar negeri.
Investor bukan saja untuk berinvestasi di perkebunan atau sektor industri hilir sawit, tetapi juga investasi di pabrikan peralatan untuk kebun dana industri pengolahan sawit itu.
"Minimal perusahaan pabrikan peralatan menjadikan Sumut sebagai pasar potensial untuk pemasaran produknya seperti yang terlihat dengan antusiasnya perusahaan asing dan lokal berpameran di Palmex 2011 di Medan," katanya.
Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang bejubel market place terbaik indonesia? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Menurut dia, pemerintah sendiri menyadari potensi yang besar di Sumut dengan produksi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentahnya di tahun 2009 mencapai 5,07 juta ton atau 28,04 persen dari produksi nasional.
Kesadaran pemerintah itu terlihat dari kebijakan-kebijakan yang mendorong berkembangnya industri hilir sawit itu mengingat dewasa ini ekspor masih berupa CPO.
Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Dirjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Aryan Wargadalam, mengakui, ekspor Indonesia masih dalam bentuk CPO.
Data menunjukkan dari produksi CPO pada 2010 yang mencapai 22 juta ton, ekspor dalam bentuk CPO mencapai sekitar 50 persen.
Tetapi, kata dia, pengusaha sudah semakin menyadari perlunya mengembangkan produk turunannya untuk tetap eksis di pasar global.
Pemerintah sendiri terus mendukung industri pengolahan yang antara lain dari pengenaan pajak ekspor CPO yang lebih tinggi dari produk jadi.
"Investor asing dan dalam negeri terus melirik Sumut untuk tempat investasi di persawitan khususnya industri pengolahan," kata Direktur Utama Fireworks Indonesia, Susan Tricia, di Medan, Rabu.
Susan Tricia berada di Medan menyusul perusahaannya menjadi penyelenggara pameran industri minyak sawit terbesar di Indonesia, Palmex 2011 yang diikuti 70 pengusaha dalam dan luar negeri.
Investor bukan saja untuk berinvestasi di perkebunan atau sektor industri hilir sawit, tetapi juga investasi di pabrikan peralatan untuk kebun dana industri pengolahan sawit itu.
"Minimal perusahaan pabrikan peralatan menjadikan Sumut sebagai pasar potensial untuk pemasaran produknya seperti yang terlihat dengan antusiasnya perusahaan asing dan lokal berpameran di Palmex 2011 di Medan," katanya.
Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang bejubel market place terbaik indonesia? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Menurut dia, pemerintah sendiri menyadari potensi yang besar di Sumut dengan produksi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentahnya di tahun 2009 mencapai 5,07 juta ton atau 28,04 persen dari produksi nasional.
Kesadaran pemerintah itu terlihat dari kebijakan-kebijakan yang mendorong berkembangnya industri hilir sawit itu mengingat dewasa ini ekspor masih berupa CPO.
Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Dirjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Aryan Wargadalam, mengakui, ekspor Indonesia masih dalam bentuk CPO.
Data menunjukkan dari produksi CPO pada 2010 yang mencapai 22 juta ton, ekspor dalam bentuk CPO mencapai sekitar 50 persen.
Tetapi, kata dia, pengusaha sudah semakin menyadari perlunya mengembangkan produk turunannya untuk tetap eksis di pasar global.
Pemerintah sendiri terus mendukung industri pengolahan yang antara lain dari pengenaan pajak ekspor CPO yang lebih tinggi dari produk jadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar