INILAH.COM, Jakarta - Pada 2012, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yakin akan tumbuh 22% dibanding tahun ini. Demikian disampaikan Direktur Keuangan BTN Saut Pardede di Jakarta, Kamis (6/10). "Kami masih optimis pertumbuhan 2011 ini masih bisa dicapai. Juga di kisaran yang sama untuk 2012. Kecuali terjadi sesuatu yang signifkan dalam tiga bulan terakhir ini," tukasnya. Lihat berapa banyak Anda dapat belajar tentang bejubel market place terbaik indonesia ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel baik diteliti? Jangan lewatkan pada sisa informasi yang besar ini.
Saut menjelaskan, sampai Juni 2011, pertumbuhan kredit BTN mencapai 21,46% dari Rp46,51 triliun menjadi Rp56,49 triliun. BTN optimis pertumbuhan kredit di 2011 sebesar 27% yang sebagian besar ditopang oleh kredit perumahan rakyat (KPR). Adapun terkait fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), Direktur Consumer and Mortgage BTN menyampaikan halangan untuk meyalurkan fasilitas tersebut di kuartal III 2011 sudah jauh berkurang. Alasannya, persoalan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang menjadi kendala di awal tahun sudah mulai teratasi. Di tempat yang sama, Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro mengatakan bisnis BTN secara langsung belum terpengaruh krisis di Eropa dan AS. "Karena secara bisnis kita lebih ke domestik. Namun secara tidak langsung bisa terkena kalau perusahaan tempat debitur bekerja itu terimbas krisis," katanya. [hid]
Saut menjelaskan, sampai Juni 2011, pertumbuhan kredit BTN mencapai 21,46% dari Rp46,51 triliun menjadi Rp56,49 triliun. BTN optimis pertumbuhan kredit di 2011 sebesar 27% yang sebagian besar ditopang oleh kredit perumahan rakyat (KPR). Adapun terkait fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), Direktur Consumer and Mortgage BTN menyampaikan halangan untuk meyalurkan fasilitas tersebut di kuartal III 2011 sudah jauh berkurang. Alasannya, persoalan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang menjadi kendala di awal tahun sudah mulai teratasi. Di tempat yang sama, Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro mengatakan bisnis BTN secara langsung belum terpengaruh krisis di Eropa dan AS. "Karena secara bisnis kita lebih ke domestik. Namun secara tidak langsung bisa terkena kalau perusahaan tempat debitur bekerja itu terimbas krisis," katanya. [hid]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar